“Rekor di Indonesia saat itu 3 menit 29 detik. Aku pecahkan jadi 3 menit 28 detik,” katanya.
Ia juga mengisahkan, pada dasarnya tidak ada syarat khusus untuk bisa masuk ke Pelatnas untuk mengikuti SEA Games. Kata Oza, atlet yang lolos ke Pelatnas diambil berdasarkan waktu tercepat atlet tersebut dalam sebuah kompetisi.
“Jadi finswimming itu, apa ya, olahraga terukur, begitu. Jadi begitu aku bisa memecahkan rekor, kan jadi yang tercepat se-Indonesia tuh. Otomatis aku kebawa ikut (Pelatnas),” terangnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meski tak terbersit dirinya bisa sampai di titik Pelatnas untuk SEA Games 2023, proses karantina dijalaninya sejak September 2022 hingga Mei 2023. Berbagai pola latihan pun digeluti setiap hari.
“Karena ini levelnya sudah Internasional, dan aku pun jadi atlet-nya Nasional begitu ya, jadi memang fasilitas yang aku dapatkan juga luar biasa. Aku memang hanya dituntut fokus latihan. Memang sangat lelah, melelahkan sekali pokoknya,” terang Oza.
Meski begitu, kelelahannya terbayar usai menyabet dua medali perak pada gelaran SEA Games 2023.
“Ini SEA Games pertama aku. Jadi, rasanya enggak bisa dijelasin sih, seneng banget,” katanya.
Tekun, Gigih, dan Yakin
Menyadari bukanlah satu-satunya generasi muda yang punya keinginan menjadi seorang atlet, Oza mengingatkan kepada atlet muda khususnya Kota Bandung untuk memiliki ketekunan, kegigihan, serta keyakinan dalam menjalani latihan.
Penulis : Apun
Editor : Dhardiana
Halaman : 1 2 3 4 5 Selanjutnya