Ia menambahkan, awalnya masjid ini hanya berukuran 20×10 meter. Namun, kini telah diperlebar. Meski begitu, bangunan lamanya tetap dipertahankan.
“Sekarang ini ukurannya 40×30 meter dan dibangun sampai tiga tingkat atau tiga lantai,” ujar Ridwan.
Ia mengatakan, setelah dibangun pesantren, sekolah pun mulai didirikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sekarang pesantren itu harus ada sekolah. Kalau tidak ada sekolahnya, santri yang masuk sedikit,” tutur lelaki yang sudah menjadi marbot Masjid Pesantren Cijawura selama 15 tahun ini.
Ia juga menjelaskan mengenai beberapa arsitektur masjid tersebut. Berbeda dengan masjid pada umumnya, Masjid Pesantren Cijawura memang masih terlihat sangat konservatif. Terdapat kubangan air di sisi depan dan belakang pintu masjid.
“Dari luar kita tidak tahu apakah bawa najis atau tidak. Najis dibersihkannya lewat kubangan air yang ada di di depan masjid,” terangnya.