YOGYAKARTA – PT Jasa Raharja dan Universitas Gadjah Mada (UGM) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang Sinergi Peningkatan Keselamatan Lalu Lintas, Pendidikan, Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Penandatanganan nota kesepahaman ini dilakukan oleh Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., dan Direktur Utama PT Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, pada Kamis, 06 Maret 2025, di Ruang Sidang Pimpinan, Gedung Pusat UGM.
Acara ini turut dihadiri oleh Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko PT Jasa Raharja, Harwan Muldidarmawan, Sekretaris Perusahaan PT Jasa Raharja, Dodi Apriansyah, serta Kepala Divisi Kepatuhan dan Hukum PT Jasa Raharja, Gannis Indra Setyawan. Sementara itu, dari pihak UGM hadir Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni UGM, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si., Dekan Fakultas Teknik UGM, Prof. Ir. Selo, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., serta Direktur Kemitraan dan Relasi Global UGM, Prof. Dr. Puji Astuti, S.Si., M.Sc., Apt., beserta jajarannya.
MoU ini mencakup kerja sama selama tiga tahun ke depan (2025-2028) dengan enam ruang lingkup utama, yaitu:
1. Kerja sama dalam program peningkatan keselamatan lalu lintas;
2. Kerja sama dalam program peningkatan kepatuhan kewajiban pemilik kendaraan bermotor;
3. Kerja sama dalam bidang pendidikan, pelatihan/studi, inovasi, dan pengembangan;
4. Kerja sama dalam bidang pengabdian kepada masyarakat dan pengembangan sumber daya manusia;
5. Kerja sama dalam bidang komersial atau pengembangan bisnis; dan
6. Kerja sama dalam kegiatan-kegiatan lain.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Direktur Utama PT Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, dalam sambutannya menjelaskan bahwa PT Jasa Raharja merupakan BUMN yang hadir mewakili negara dalam perlindungan korban kecelakaan lalu lintas dengan fokus pada perjalanan yang berkeselamatan, mencakup jalan, kendaraan, pengemudi, hingga pasca-kecelakaan. Rivan juga menegaskan bahwa PT Jasa Raharja telah menginisiasi berbagai program untuk menekan angka fatalitas kecelakaan, termasuk dengan melibatkan akademisi dalam penguatan program keselamatan transportasi di Indonesia.
“Angka fatalitas dari 2023 ke 2024 turun menjadi 26.000, berarti ada 4.000 nyawa yang terselamatkan. Namun, jika dibandingkan dengan Jepang, angka ini masih jauh. Jepang pada tahun 1970-an sudah khawatir ketika jumlah korban meninggalnya mencapai 16.765. Pada Oktober 2024, jumlah korban meninggal dunia di Jepang hanya 2.618, menunjukkan penurunan yang sangat signifikan. Kami belajar dari pengalaman Jepang bahwa keselamatan harus melibatkan banyak pihak, termasuk akademisi,” jelas Rivan.
Bagi Rivan, kerja sama dengan UGM merupakan amanah yang ia syukuri sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. “Orientasinya adalah kami hadir mewakili negara. Mudah-mudahan kerja sama ini membawa manfaat yang lebih luas. Ini bukan hanya untuk mahasiswa, tetapi juga bagi akademisi. Semoga ini terus memberikan dampak positif.”
Sementara itu, Rektor UGM, Ova Emilia, menyampaikan apresiasi terhadap peran PT Jasa Raharja yang kini juga terlibat dalam promosi dan pencegahan kecelakaan. “Kami sangat mengapresiasi bahwa PT Jasa Raharja kini misinya diperluas, tidak hanya di ujung ketika kecelakaan terjadi, tetapi juga dalam promosi dan prevensi. Ini sejalan dengan misi kami dalam membangun *healthy campus*. Salah satu upayanya adalah *safety campaign*, yang menjadi komponen penting yang perlu kami jalankan. Saya berharap keterlibatan PT Jasa Raharja dapat lebih diperluas untuk mendukung kegiatan di UGM,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Teknik UGM, Prof. Selo, menyampaikan harapannya agar PT Jasa Raharja dapat membantu menjadikan UGM sebagai kawasan kampus yang tertib lalu lintas, sehingga dapat membentuk kebiasaan dan perilaku mahasiswa yang lebih sadar keselamatan berkendara.
“UGM menerima 13.000 mahasiswa baru setiap tahun. Jika kita dapat membentuk perilaku mereka terkait keselamatan berkendara di lingkungan kampus selama empat tahun, kebiasaan ini akan terbawa hingga setelah mereka lulus. Jika PT Jasa Raharja dapat mendukung pengembangan lingkungan kampus yang mampu membentuk perilaku ini, tentu akan sangat baik,” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Rivan menyatakan kesiapan PT Jasa Raharja untuk mendukung program keselamatan lalu lintas di kampus UGM. Tidak hanya PT Jasa Raharja, tetapi juga berbagai pemangku kepentingan lainnya yang peduli terhadap keselamatan, termasuk Korlantas POLRI.
“Harapan kami, pola yang kita bangun ini serupa dengan konsep *smart city*. Saya akan melibatkan para pemangku kepentingan lainnya agar kita bisa lebih serius dalam mewujudkan keselamatan lalu lintas. Sebab, jika hanya PT Jasa Raharja yang bekerja tanpa dukungan lingkungan sekitar, tentu hasilnya tidak akan optimal. Terutama dari Korlantas,” tambah Rivan.
Dengan adanya kerja sama ini, PT Jasa Raharja dan UGM berharap dapat menciptakan ekosistem akademis yang lebih aman serta meningkatkan kesadaran mahasiswa akan pentingnya keselamatan berkendara, baik di lingkungan kampus maupun di masyarakat luas.
Editor : Shireni
Sumber Berita : Humas Jasa Raharja